Lantas saya kembali menanyakan kenapa memakai kecap tersebut? padahal kecapnya tidak dikenal secara luas? dan jawaban dari ibu itu cukup mengejutkan saya karena tidak ada hubungannya dengan rasa ataupun harga dari kecap tersebut. Dia bilang bahwa di madura kecap ini sering membantu kegiatan-kegiatan pesantren disana. Sebuah jawaban yang sarat dengan emosional dari penjual sate tersebut, dan lebih mengejutkan lagi kata ibu penjual sate hampir semua penjual sate madura diseluruh Indonesia memakai kecap tersebut!!!! Coba kita bayangkan berapa banyak penjual sate madura di seluruh Indonesia? Wow pasti banyak sekali dan setiap malam penjual sate dekat rumah saya menghabiskan 3 botol kecap cap Korma dan kalau di kali 30 hari maka dia memakai 90 botol kecap dalam sebulan!! coba kita kalikan dengan penjual sate seluruh Indonesia? pasti jumlahnya sangat banyak.
Kalau kita perhatikan sistem distribusinya juga sangat khusus yaitu hanya di pasar-pasar tradisional tidak ada di hypermarket modern yang menjamur di Indonseia dan juga tidak ada di mini market-mini market dengan merk yang terkenal di Indonesia. Dalam hati saya.... pasti perusahaan ini sehat sekali secara finansial walaupun secara omset pasti jauh sekali dengan kecap-kecap yang terkenal di Indonesia tetapi mereka tidak mengerluarkan biaya yang besar untuk beriklan dan jaringan distribusi.
Suatu strategi pemasaran yang brilian karena menggunakan komunitas tertentu sebagai target market dan secara sengaja mereka membidik pasar yang kecil tetapi sangat sering menggunakan kecap. Dengan begitu banyaknya merk kecap di Indonesia mereka berhasil melihat suatu ceruk pasar yang sangat potensial tanpa bisa dilihat oleh pesaing mereka. Keunggulan mereka dengan melibatkan emosi dari target market mereka sehingga mereka akan mendapakan customer yang tidak hanya puas tetapi loyal kepada merk. Tahukah anda merk-merk lainnya yang menggunakan strategi yang sama?
Rgds,
Imam Wijayanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar